Halaman

Senin, 06 Oktober 2014

Wisdom


Konten yang baik harus disampaikan dengan cara yang baik (bijak)
Ada sebuah kisah di suatu kampung, dengan 2 kyai sebagai rujukan, masing2 mempunyai pendekatan yang berbeda.
Pada suatu hari jelang idul adha, ada seorang warga yang hendak melakukan ibadah qurban dan telah membeli seekor kerbau yang besarnya di atas rata2. Pertama, warga tersebut sowan ke rumah kyai A dan menyampaikan maksudnya...
Warga (W): pak yai, saya bermaksud akan melakukan ibadah qurban.
Kyai A (KA): ya bagus.
W: saya telah membeli kerbau untuk qurban saya, istri saya, dan 6 orang anak saya.
KA: kang, 1 kerbau hanya bisa untuk qurban 7 orang, klo untuk 8 orang berarti harus tambah 1 ekor kambing.
W: tapi kerbau saya besar dan selisih harganya malah melebihi harga seekor kambing pak yai.
KA: meskipun kerbaumu sebesar gajah, tetap hanya bisa untuk 7 orang.
Akhirnya warga tersebut pamit dengan agak kecewa karena keinginannya tdk bisa dipenuhi oleh kyai A. Dalam perjalanan pulang warga tersebut beryemu dengan santri dari kyai B dan menyarankan agar warga tersebut menemui kyai B dan meyakinkannya klo kyai B ibarat pedagang yang bisa ditawar barang dagangannya, tidak kaku seperti halnya kyai A. Akhirnya dengan semangat, warga tersebut bergegas menuju rumah kyai B. Sesampainya di rumah kyai B, warga tersebut menyampaikan maksud kedatangannya (sama dengan yang telah disampaikan pada kyai A). Dan tanggapan/jawaban kyai B adalah:
KB: bagus kang, mudah2an diridhoi Allah SWT.
W: apakah kerbau 1 bisa untuk keluarga saya yang berjumlah 8 orang?
KB: bisa, ndak ada masalah kang.
Warga tersebut senang dengan jawaban kyai B tersebut, menjelang pamit kyai B bertanya pada warga tersebut..
KB: sik, sik kang..., anakmu yg terkecil usia berapa kang?
W: 2 tahun pak yai.
KB: Naaah ini yang menjadi masalah, anakmu yang terakhir ini belum bisa naik ke atas kerbau sendiri, ia butuh ancik2 (pijakan) untuk naik ke atas kerbau. Dan pijakan yang dibutuhkan adalah seekor kambing, bagaimana kang?
W: ooooh gitu pak yai, baiklah saya akan membeli seekor kambing untuk pijakan anak saya, supaya bisa naik ke atas kerbau.